RSS

Assalamualaikum. Wr. Wb. ...

Banyak orang kini memasyarakatkan istilah “Talk Less, Do More” yang artinya berbicara yang sedikit namun yang dilakukan banyak (saking gentarnya, merek rokok pun ikut sosialisasinya). Tapi masih banyak yang tidak bisa melakukannya dengan baik. Tidak perlu jauh-jauh, contohnya saja @muh2irwan dan leader kita @17juni1995


Sewaktu acara perkawinan (anggap nikah saja) kakak dari saudari @SA_ucii, kami dengan bangganya ingin menyumbangkan sebuah lagu untuk kedua mempelai yang sedang berbahagia atau kepada teman-teman penggemar setia kami.
Tapi, bicara hanya bicara, apa yang kami inginkan tidak terlaksana. Tak ada nyanyian atau sepatah kata pun yang sempat kami ucapkan kepada penggemar yang telah menunggu lama (namanya juga masih artis beginner, jadi masih kaku jika harus berhadapan dengan panggung).
Cukup berbagi pengalamannya, sekarang waktunya kembali ke topik awal.

Ada beberapa penyebab orang-orang tidak dapat mencapai “Talk Less, Do More” yaitu :

1. Optimisme Kurang.

Hal ini merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh para kaum muda, seperti halnya saya. “Aku tidak bisa”, “Saya tidak tahu” adalah kata-kata yang sering dikeluarkan ketika optimisme dalam diri mereka kurang. Salah satu obatnya yaitu peningkan PD alias percaya diri kita. Percaya akan kemampuan yang kita miliki dan memanggap tidak ada yang mustahil di dunia ini. Salah satu langkah awal yaitu mengubah kebiasaan menggunakan “tidak bisa” menjadi “Mungkin aku bisa”, ini yang disebut optimis.

2. Pemalas

Orang yang malas pasti sudah bisa kita tebak. Tak mau melakukan apapun yang kita (bukan mereka) yang anggap penting. Beberapa galauers biasanya masuk dalam penderita kasus ini. Apakah gagal move on penyebabnya ? saya juga kurang tahu. Lakukanlah hal-hal yang positif. Jika hal-hal positif itu akan membuahkan hasil, biasanya orang-orang di sekitar kita menjadi lebih hormat pada kita, karena orang-orang melihat dari apa yang sudah kita lakukan.


3. Cerewet

Banyak bicara ? sudah pasti. Sebenarnya saya juga agak jengkel melihat orang-orang yang seperti ini. Apalagi jika sudah berbicara dengan suara keras dan tak memberi kesempatan orang lain untuk berkata. Bisa diperkirakan, orang yang seperti ini cuma omongnya doang, tapi beberapa juga yang cerewet namun ber-IQ tinggi. Biasanya dimiliki oleh seorang debaters. Jika memang omongan itu tidak terlalu penting, jangan terlalu bertele-tele.

4. Malu

Nahhh… inilah hal yang diderita oleh @muh2irwan dan @17juni1995 tadi. Jika sudah dihadapan orang banyak, mental langsung turun. Pengobatannya belum dapat saya temukan, hhe ... :D

Itulah pengalaman dan catatan-catatan yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat. ^^
Wassalam ...

(ir1)





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

venustuff141 mengatakan...

Yahhh... saya tersinggung!!! "Banyak bicara ? sudah pasti. Sebenarnya saya juga agak jengkel melihat orang-orang yang seperti ini. " T_T

Unknown mengatakan...

saya tidak bermaksud menyinggung ... !
maaf lah ...

Posting Komentar

 
Lightning Bolt 2